Selasa, 04 November 2014


PANTUN NASEHAT

1.      Beli mobil namanya Tamia
Dibawa pulang dicuri si Entong
Kalau ingin hidup bahagia
Hendaklah saling tolong menolong

2.      kain batik dipakai Azhar
kain satin dipakai Amin
Kalau ingin jadi pintar
Janganlah malas haruslah rajin

3.      Ibu Nita membeli barang
Malah diserobot oleh bu Ituk
Janganlah suka mencuri uang
Karena itu perbuatan buruk

PANTUN JENAKA

1.      Pergi mengembara ke rawa-rawa
Janganlah takut walau hening
Bagaimana hati tak kan tertawa
Melihat nenek dikejar anjing

2.      Pergi ke Jakarta ketemu pelawak
Hati senang merasa lega
Adik tertawa terbahak-bahak
Melihat kakek menggoda anak muda

3.      Pergi berlibur ke Kumbawa
Jangan lupa membeli anting
Aku tak bisa menahan tawa
Kakek ompong makan kue kering

PANTUN SINDIRAN

1.      Ke lapangan main layang-layang
Jangan lupa pakai pita
Bagaimana presiden bisa hidup senang
Kalau rakyat selalu menderita

2.      Menatap keatas ada atap
menatap kesamping ada kak Ros
Kalau maling ayam bisa tertangkap
Bagaimana koruptor selalu lolos
3.      Pergi ke dokter karena batuk
Yang diperiksa malah mata
Kalau berucap tak pernah buruk
Sayang kelakuan tak sejalan kata


PANTUN BEBAS

1.      Ke pasar bertemu Panji
Berbincang sedikit lalu bertamu
Maksud hati ingin memuji
Tapi tak jadi karena malu

2.      Ayah bekerja membuat batu bata
Berganti profesi jadi pelawak
Ingin hati menyatakan cinta
Tapi takut bila ditolak

3.      Beli Mangga ditambah manggis
Beli nanas juga rambutan
Rasanya hati ingin menangis
Cinta selalu bertepuk sebelah tangan

KETIKA LUPUS DATANG

karya : Siti Sofiyah

Ketika kau rasakan tubuhmu mulai letih
Lelah walau tak bergerak
            Saat kau rasa kulitmu mulai memerah
            Bengkak dan hangus oleh mentari
            Saat rambutmu mulai menghilang
Kau rasakan tubuhmu mulai menggigil
Sariawan melanda tak kunjung berakhir
Pencernaan tak lagi sama
Mulai terganggu dan berbeda
            Saat tekanan darahmu dibawah rata-rata
            Sel darah merah hancur tak bersisa
Maka itulah masa
Dimana lupus telah datang
Penyakit maut, hantu semua orang
            Mungkin bisa teratasi bila hanya DIL yang datang
            Bagaimana bila Cutaneus yang berkunjung
Mengganggu dan merusak kulit indahmu
Atau mungkin SLE yang hadir
Menyerang dan menerjang organ dalammu
Waspadalah...
Lupus datang tanpa pandang usia
Dia hadir dan mungkin bawamu pergi
            Ketika Lupus datang...
            Tak ada yang dapat mencegahnya
            Bahkan mungkin, tak ada yang bisa mengobatinya
           

Kamis, 30 Oktober 2014

Sahabat

karya : Siti Sofiyah

Kini kita terpisah oleh jarak dan waktu
Masih kuingat saat jarak dan waktu tak berpisah
Kita tertawa dan tersenyum bersama
Bersama kalian aku bisa melupakan masalahku untuk sementara
Tapi bersama kalian aku juga bisa menyelesikan masalah itu
Aku tahu jarak dan waktu itu sesuatu yang tak akan terpisah
Mereka selalu ada untuk saling melengkapi
Begitulah aku dan kalian ada
Untuk saling melengkapi
Layaknya jarak dan waktu

Hujan


karya : Siti Sofiyah

Semakin deras kurasakan tetesan air itu
Mengalir lembut, menyapu setiap lekuk wajahku
Aku senang bahkan bahagia
Karna inilah yang kunantikan
Saat aku bisa meluapkan semua sedihku
Semua tangis dan lelahnya jiwaku

Hujan..
Banyak orang mengeluh saat hujan turun
Merasa tak bisa pulang karna hujan
Merasa bising karna hujan
Tapi aku senang dengan hujan
Hujan yang selalu  menerima tangisku
Membuat mereka tertipu oleh air itu
Mereka tak akan tahu

Air itu bukan sembarang air
Air itu telah menyatu dengan segala sedihku
Air itu adalah saksi kesedihanku

Hujan...
Tak pernah ia menolak sedihku
Tak pernah ia menjauhi tangisku

Tapi hujan,
Dia selalu menerima sedihku
Dia selalu menyatu dengan tangisku
Dan mereka takkan tau
Bahwa dibalik hujan itu tersembunyi kesedihan yang mendalam

AKU TAKKAN KALAH

karya : Siti Sofiyah

Aku takkan kalah
Aku akan terus berusaha
Takkan kubiarkan mereka mengalahkanku

                Karena aku kuat
                Aku tak lemah
                Aku mampu
                Aku past bisa

Mungkin mereka semua berfikir aku meredup
Justru saat itu aku tengah dalam proses
Proses untuk berkilau terang
Bahkan membuat kilau mereka hilang

                Aku benci kata kalah
                Karena hidupku tak mengenal kalah
                Yang kukenal hanyalah kesuksesan tertunda
               
Matahari yang hilang dikala senja
Bukan berarti mereka kalah oleh bulan
Mereka tetap bersinar
Ini hanya masalah waktu

                Begitu pula denganku
                Yang takkan kalah, dan tak akan pernah mengalah

Template by:

Free Blog Templates